Senin, 14 Februari 2011

SEMINAR INTERNASIONAL

A.      Deskripsi
Kota Makassar yang juga dikenal dengan Kota Anging Mammiri memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang terbagi atas 14 kecamatan dan 143 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.371.904 jiwa di malam hari dan hampir 1,6 juta jiwa di siang hari. Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan secara geografis berada di tengah-tengah kepulauan nusantara atau Center Point of Indonesian dan memiliki posisi strategis sebagai pusat pengembangan, distribusi barang/ jasa dan ruang keluarga atau "Living Room" Kawasan Timur Indonesia. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung di Kota Makassar mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata 30% tiap tahunnya, hal ini mempertegas posisi Makassar sebagai Kota Destinasi Unggulan Pariwisata dan Kota Penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibitions) Indonesia.
Pada abad XVI lalu, Makassar di mata dunia sudah tidak asing lagi.Kala itu,kota yang dijuluki Anging Mammiri ini dikenal sebagai pusat bandar niaga. Kehadiran Bandar Niaga Makassar yang berada di muara Sungai Tallo dan Je’neberang yang tak jauh dari Benteng Somba Opu itulah yang menjadi pusat transaksi dalam dunia perdagangan maritim.
Transaksi perdagangan ‘di laut bebas’ di zaman kerajaan itu pun terus menggeliat. Alhasil, para pedagang dari berbagai di bumi ini memilih menetap di kota Makassar. Keanekaragaman penduduk baik lokal dan non lokal saling bersinergi. Data menyebutkan, jumlah penduduk Makassar kala itu sudah memiliki 100.000 jiwa sedangkan Kota Amsterdam Negara Belanda hanya berpenduduk 20.000 jiwa.

Kota Makassar pun dicap sebagai salah satu kota dari empat kota terpenting di Asia, yakni Ayyutia yang berada di Thailand, Malacca (Malaysia), dan Batavia (Jakarta) yang berada di Indonesia. Ada sekitar 26 negara yang memilih tinggal di Makassar untuk berdagang diantaranya Portugis, China,Turki, Spanyol, dan India.
Dalam perjalanan sejarah puncak peradaban dunia, pada abad tersebut Makassar telah membuktikan pernah menjadi 20 kota terkemuka di dunia. Kunci sejarah puncak kejayaan Kota Makassar dalam peradaban dunia tak lepas dari jalinan hubungan internasional, kawasan pasar bebas, dan pusat penyebaran Islam.
Semua pembangunan yang dilakukan berlandaskan kearifan lokal dengan tidak mencabut sejarah Makassar, nilai-nilai luhur yang ada, atau tidak menghilangkan jati diri Makassar. Inilah yang disebut dengan pembangunan berkarakter tiga dimensi dalam artian proses pembangunan dilakukan oleh orang yang tahu dengan dengan kondisi yang ada dan melibatkan sumber daya manusia lokal. Pembangunan ekonomi Kota Makassar telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dilihat dari beberapa indikator ekonomi makro terutama dari Pertumbuhan Ekonomi.
Struktur perekonomian Kota Makassar pada tahun 2008 didominasi oleh 4 sektor yang masing-masing kontribusi terhadap pembentukan PDRB yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (28,44%), sektor industri pengolahan (23,13 %), sektor angkutan dan komunikasi (15,78%) dan sektor jasa-jasa (11,59%).
Masalah kebersihan juga menjadi prioritas utama. Sampah yang sebelumnya menjadi masalah pelik kota Makassar, sudah bisa diatasi dengan berbagai terobosan dalam bidang kebersihan dengan program Makassar Bersih. Dalam meningkatkan peningkatan PAD Kota Makassar, pariwisata menjadi leadingnya untuk itu dalam menyambut HUT-nya ke 403 pada tangal 9 November akan mencanangkan program "VISIT MAKASSAR 2011" sebagai momentum kebangkitan pariwisata Kota Makassar.
Visit Makassar 2011 merupakan salah satu langkah upaya promosi yang dipandang sangat strategis untuk lebih meningkatkan pencitraan Kota Makassar sebagai 'a new travel destination' atau daerah tujuan pariwisata. Tentunya dalam pencapaian maksud dan tujuan pencanangan program Visit Makassar 2011 ditemui banyak kendala dan tantangan baik dari faktor Sumber Daya Alam maupun dari Manusianya.
Makassar juga akan memiliki kawasan super megah sebagai pusat bisnis, wisata dan pendidikan yang dinamakan Center Point Of Indonesia. Center Point Of Indonesia dibangun di kawasan dengan luas total 600 hektar itu akan terdapat bangunan- bangunan menjulang tinggi, pusat bisnis dan pemerintahan, kawasan hiburan, hotel - hotel kelas dunia yang dilengkapi dengan lapangan golf dengan view ke laut lepas dan pemandangan menakjubkan ke pulau-pulau di Teluk Makassar. Di kawasan ini juga akan dibangun Istana kepresidenan yang selama ini hanya berada di Jawa dan Bali. Istana ini nantinya berada di atas laut. Di kawasan CPI juga akan dibangun Masjid Termegah di Asia, sekelas Taj Mahal di India. Ada juga The Makassar Notradamus, yaitu taman 1000 patung Pahlawan Indonesia. Masih di lokasi yang sama,
Makassar juga akan membangun Public Space atau area publik terluas di Dunia. Di lapangan nan luas ini, akan terdapat banyak kawasan hijau, tempat bermain, taman bunga, tempat beristrahat, dan tentunya pantai buatan. Di sekitar kawasan ini juga akan terdapat Waterfront dan Marinas. Center Point Of Indonesia akan dilengkapi dengan dua jalan layang selebar masing masing 40 meter, waterway, monorail dan busway. Monorail di CPI akan menghubungkan kawasan megah ini ke Pusat Kota Makassar, hingga ke Bandara International Sultan Hasanuddin. Jika proyek ini benar - benar terwujud maka Makassar akan melampaui Jakarta dalam hal mewujudkan angkutan Mass Rapit Transport idaman itu.
Center Point of Indonesia juga akan dilengkapi dengan sebuah menara yang menyerupai Oriental Pearl Tower di Shanghai. Menara setinggi 300 meter itu akan difasilitasi dengan dek anjungan berputar. Menara itu akan dibangun tepat di tengah - tengah proyek CPI. Selain itu, Center Point of Indonesia akan memanjakan pengunjung karena sudah terintegrasi dengan Trans Studio Indoor Theme Park, karena akan dilewati oleh jalur Monorail. Nantinya beberapa pantai dan pulau-pulau buatan di CPI juga akan dihubungkan dengan kereta gantung (Gondola) terpanjang di Asia. Jika proyek ini selesai, maka Makassar akan melesat menjadi kota metropolitan modern dan terbesar kedua di Indonesia, melampaui Surabaya. Obsesi itu jugalah yang membuat Makassar bertekad untuk menjadi kota dunia di tahun 2030.
Dari uraian di atas, tergambar bahwa komitmen Pemerintah Kota Makassar yang besar dan dibarengi dengan penentuan kebijakan yang tepat guna telah mampu menciptakan kondisi keamanan yang kondusif, arus lalulintas yang lancar dan terkendali, tersedianya infrastruktur yang cukup memadai, memberikan kemudahan perizinan, serta berkembangnya diverifikasi.
Atas dasar inilah sehingga kami  Aliansi Intelektual Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Muslim Indonesia mengadakan Seminar Internasional bertema “PEMBANGUNAN KOTA MAKASSAR MENUJU KOTA DUNIA”  agar kedepannya kita bisa membuat suatu gagasan untuk mendukung pembangunan tersebut.
B.      Tema
“PEMBANGUNAN KOTA MAKASSAR MENUJU KOTA DUNIA”

C.      Peserta
1.       Seluruh Mahasiswa Sipil dari berbagai institusi
2.        Akademisi, Praktisi
3.        Masyarakat Umum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jayalah Teknik